Skip to main content

Sengketa antara Mustolih dan PT Sumber Alfaria Trijaya (PT SAT)

   Foto ilustrasi PT Sumber Alfarian Trijaya Pengadilan Negeri Tangerang, pada dasarnya adalah sengketa yang terkait dengan perlindungan konsumen. Mustolih adalah seorang konsumen yang berbelanja di Alfamart, sebuah toko yang dikelola PT SAT. Sedangkan PT SAT adalah pelaku usaha di bidang ritel. Baik Mustolih maupun PT SAT, keduanya tunduk pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.  Pertanyaan : Terkait kasus tersebut bahwa didalam perlindungan konsumen terdapat dua istilah hukum, yakni hukum konsumen ( consumer law ) dan hukum perlindungan konsumen ( consumer protection law protection law protection law ) merupakan bidang hukum baru dalam akademik dan praktik penegakan hukum di Indonesia (Shofie, 2011). Menurut analisis Anda, apakah sama hukum konsumen dengan hukum perlindungan konsumen jika keduanya tunduk pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan mengapa dua bidang hukum tersebut sulit untuk dipisahkan! Berdasarkan

HAL YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM MENJUAL GADGET

Smartphone bukan lagi menjadi barang langka pada jaman seperti ini, hampir setiap orang memiliki Smartphone, bahkan yang belum memiliki smartphone sekalipun tentu ingin memilikinya, entah dengan membeli baru atau membeli bekas.
Perkembangan smartphone sekarang juga terbilang cepat, selalu ada model baru yang keluar, membuat smartphone yang kita gunakan sekarang terkesan 'jadul', malah sampai ada niat untuk menjualnya.
Hanya saja, banyak yang masih tidak paham tata cara dalam menjual smartphone yang baik yang benar guna mendapatkan harga jual yang tidak merugikan. Berikut adalah kiat-kiat yang harus dilakukan sebelum menjual smartphone:

1. Hapus dan Bersihkan Seluruh Data

Ya, ini adalah cara yang paling penting dan wajib dilakukan jika kamu ingin menjual smartphone. Kenapa? Karena data kita amatlah penting dan sangat privasi, kita tentu tidak ingin data seperti foto, video, rekaman, dll diberikan kepada orang lain begitu saja. Apalagi jika sampai disalahgunakan.

Cara ini bisa disebut dengan Factory reset, dimana smartphone kamu akan menghapus seluruh data internal (aplikasi, contact, dll) sehingga akan terlihat seperti baru. Cara melakukan Factory reset ini sendiri berbeda-beda, tapi biasanya bisa ditemukan di Settings > Backup & reset > Factory data reset.

2. Lepas Kartu SIM dan Kartu SD

Kartu SIM dan Kartu SD sudah menjadi identitas dari si pemakai, sehingga tidak mungkin untuk diberikan kepada calon pembeli smartphone kita. Sedangkan untuk pengguna iPhone, jangan lupa untuk menonaktifkan fitur iCloud.

Kalau smartphone kamu adalah CDMA yang memiliki model nomor suntik injeksi, alias nomor smartphone tetap, kamu hanya memiliki dua pilihan, yaitu: dijual termasuk nomor atau tanpa nomor. Memang yang ini sedikit repot sih, karena kamu harus mengurusnya dulu ke service center guna mempertahankan nomor yang lama.

3. Bersihkan Seluruh Body dan Layar

Ini cukup penting, pasalnya, hal ini tentu akan menentukan nilai jual smartphone itu sendiri. Karena sebagai calon pembeli, hal yang paling pertama dilihat adalah kondisi tampilan smartphone itu sendiri, jika masih bagus dan enak dilihat, tentu harga jualnya akan layak, kalau tidak, maka akan sebaliknya.

Bersihkan seluruh bagian luar smartphone, mulai dari Body, layar, speaker kalau bisa bagian dalam juga (kalau bisa loh). Jika kamu menggunakan screen protector, tentu sudah kusam, bukan? Lebih baik lepas saja, biar lebih terlihat bagus.

4. Periksa Kelengkapan (Aksesoris, Charger, Dus, dll)


Percaya atau tidak, Faktanya, Smartphone yang dijual tanpa dus dan aksesoris tambahannya, tentu nilai jualnya akan jauh turun dibandingkan dengan yang lengkap. Oleh karena itu, sebaiknya periksa dulu kelengkapan aksesoris, charger dan teman-temannya, sehingga kamu bisa menjual smartphone dalam kondisi yang lengkap sehingga harga jualnya pun tidak membuat kamu kecewa.

5. Cek Sekali Lagi


Ini penting, Banyak orang yang ingin menjual smartphone-nya karena terburu-buru, sehingga masih menyisakan data-data penting didalamnya, seperti note, riwayat telepon, hasil rekaman, dll. Nah, alangkah baiknya melakukan pengecekan ulang terhadap smartphone yang hendak dijual, sehingga kamu bisa benar-benar yakin kalau data didalamnya sudah bersih.

6. Simpanlah Dengan Rapih

Setelah melakukan lima tahap di atas, tahap terakhir adalah menyimpan dan mengemas smartphone dengan rapih, kalau bisa terlihat seperti baru. Kembali lagi, ini adalah strategi kita agar smartphone terjual dengan harga yang pantas.

Paradigma seseorang dalam menentukan harga dari sebuah barang adalah tampilan awalnya, Jika ketika melihat pertama kali sudah tidak tertarik, maka harganya-pun akan jauh dari ekspektasi awal. So, bijaklah dalam menyiapkan barang.

7. Tahu Diri Dalam Memberi Harga

Tentu sebagai penjual kita ingin mendapatkan harga yang layak untuk smartphone yang hendak kita jual. Meskipun begitu, kamu juga harus tahu diri dalam memberi harga. Misal, kamu membeli smartphone baru seharga 3 juta, lantas kamu ingin jual seharga 3,1 juta dengan alasan ingin mendapat untung.

Kira-kira, apakah akan ada yang ingin membelinya? Tentu saja tidak. Atau begini saja, lebih bagusnya kamu melihat dulu harga bekas pasaran untuk smartphone seperti yang kamu punya di Situs jual beli online yang ada di Indonesia, dan jangan lupa pertimbangkan aspek kondisi dan kelengkapan, tentunya hal ini dimaksudkan agar smartphone kamu bisa terjual dengan cepat.

Demi Privasi, Jangan Berikan Kartu SD Kepada Pembeli

Jangan mentang-mentang smartphone kamu dihargai mahal, lantas dengan seenaknya kamu memberikan bonus berupa Kartu SD yang pernah kamu pakai sebelumnya, meskipun sudah dalam keadaan kosong.
Lebih baik kamu simpan saja, karena jika kamu berikan itu kepada si pembeli, kita tidak akan pernah tau apa yang akan dia lakukan. Karena sekarang, bisa saja dia berbuat nakal dan mencoba mengembalikan data yang sudah kamu hapus sebelumnya.
Oleh karena itu, Demi menjaga privasi kamu, Saya sarankan untuk tidak memberikan Kartu SD kepada calon pembeli smartphone, jangan pernah terpikir "Saya sengaja memberikan Kartu SD agar smartphone saya bisa terjual dengan harga tinggi".

Comments

Popular posts from this blog

SISTEM PENGGAJIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap organisasi khususnya perusahaan memerlukan data yang bersifat riil dari setiap tingkatan manajemennya. Data tersebut disusun dan dikelola dalam sebuah sistem informasi. Salah satu sistem informasi terpenting pada perusahaan adalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia/Human Resourches Information System (SISDM/HRIS). Setiap perusahaan besar pastilah memiliki sistem informasi sumber daya manusia (human resource information system) dan juga Sistem Penggajiannya. Sistem sumber daya manusia membantu bisnis dalam mengembangkan susunan kebutuhan kepegawaian, mengidentifikasi potensi- potensi karyawan baru, menyimpan arsip karyawan, menjejaki pelatihan, keterampilan, dan prestasi kerja karyawan, dan membantu para manajer mengembangkan rencana yang sesuai dengan kompensasi dan pengembangan karir karyawan. Sistem perusahaan dapat membantu bisnis untuk mengkoordinasi susunan kepegawaian mereka dengan aktivitas produksi dan penjualan dan sumber

Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Konsep dasar metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah mencari hasil terbaik dari proses normalisasi sesuai dengan persamaan (rumus) Simple Additive Weighting (SAW) dengan kriteria yang ada pada setiap alternatif untuk ditentukan alternatif terbaik. Persamaan (rumus) untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut :   Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternative A 1 pada atribut C j ; i=1,2,……,m dan j=1,2,……,n. nilai preferensi untuk setiap alternatif (V i ) diberikan sebagai : Keterangan : Vi        = rangking setiap alternatif. Wj       = nilai bobot dari setiap kriteria Rij        = nilai rating kinerja ternormalisasi Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.     Kelebihan dari   Metode SAW 1.       Menentukan nilai bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif. 2.       Penil

MODEL-MODEL-PENGEMBANGAN-PERANGKAT-LUNAK

MODEL-MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Pengembangan sistem informasi dalam kurun waktu kini sungguh sangat pesat. Di hampir setiap perusahaan selalu melakukan perbaikan, inovasi, dan evaluasi terhadap sistem informasi yang ada di dalam perusahaan tersebut, agar selalu mendukung bisnis-bisnis yang mereka jalankan.Dengan memanfaatkan kemampuan dari sistem informasi, diharapkan perkembangan bisnis semakin maju dan dapat menaikkan pendapatan dari perusahaan. Pengembangan perangkat lunak dapat diartikan sebagai proses membuat suatu perangkat lunak baru untuk menggantikan perangkat lunak lama secara keseluruhan atau memperbaiki perangkat lunak yang telah ada. Agar lebih cepat dan tepat dalam mendeskripsikan solusi dan mengembangkan perangkat lunak, juga hasilnya mudah dikembangkan dan dipelihara, maka pengembangan perangkat lunak memerlukan suatu metodologi khusus. Metodologi pengembangan perangkat lunak adalah s