Skip to main content

Analisis Perlindungan Hak-Hak Masyarakat Adat

  1.     Analisis Perlindungan Hak-Hak Masyarakat Adat Jelaskan bagaimana hak-hak masyarakat adat diakui dan dilindungi oleh hukum Indonesia. Apa saja ketentuan hukum yang melibatkan partisipasi masyarakat adat dalam pengelolaan sumber daya alam dan perlindungan lingkungan? Jawab: Hak-hak masyarakat adat diakui dan dilindungi oleh hukum Indonesia melalui: a.     Konstitusi Pasal 18B ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 menyatakan bahwa negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisionalnya. b.     Undang-undang Pemerintah telah mengeluarkan berbagai undang-undang dan peraturan yang mengatur hukum adat, seperti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA). c.     Pengadilan adat Beberapa wilayah di Indonesia memiliki pengadilan adat atau lembaga hukum adat yang ditunjuk oleh pemerintah. d.     Reformasi hukum...

Kecenderungan paradigma perlindungan lingkungan hidup pada masyarakat modern dengan ditopang perkembangan dunia digital!

 

Kecenderungan paradigma perlindungan lingkungan hidup pada masyarakat modern dengan ditopang perkembangan dunia digital!

Jawab:

Perlindungan lingkungan hidup di masyarakat modern terutama dengan kemajuan teknologi digital yang menawarkan berbagai solusi inovatif dan adaptif. Paradigma ini mencerminkan kesadaran kolektif untuk menjaga keberlanjutan ekosistem sambil memanfaatkan potensi yang ditawarkan oleh teknologi.

 

Dampak Positif Perkembangan Dunia digital

1.    Peningkatan Kesadaran dan Akses Informasi

Media sosial dan internet telah menjadi wadah penyebaran informasi mengenai isu lingkungan, kampanye konservasi, dan dampak perubahan iklim. Dokumenter lingkungan yang diakses secara luas melalui platform streaming, aplikasi pelacakan jejak karbon pribadi, dan berita real-time tentang bencana alam telah meningkatkan kesadaran publik secara signifikan. Organisasi lingkungan hidup memanfaatkan media digital untuk mengkampanyekan isu-isu lingkungan dan memobilisasi dukungan publik.

2.    Partisipasi Publik yang Lebih Aktif

Dunia digital memfasilitasi partisipasi publik dalam perlindungan lingkungan melalui petisi online, kampanye crowdfunding untuk proyek-proyek lingkungan, dan platform citizen science yang memungkinkan warga negara untuk berkontribusi dalam pengumpulan dan analisis data lingkungan. Media sosial juga memungkinkan terbentuknya komunitas online yang peduli lingkungan, memfasilitasi kolaborasi dan aksi kolektif. Contohnya, penggunaan media sosial untuk mengorganisir aksi protes terhadap proyek-proyek yang merusak lingkungan.

 

Dampak Negativ Perkembangan Dunia digital

1.    Tantangan Digital Divide dan Penyalahgunaan Teknologi

Akses yang tidak merata terhadap teknologi informasi dan digital literacy yang rendah dapat menciptakan digital divide, mengakibatkan ketidaksetaraan dalam akses informasi dan partisipasi dalam isu lingkungan. Penyebaran informasi yang salah (misinformation) dan disinformasi (disinformation) mengenai isu lingkungan di media sosial dapat menghambat upaya perlindungan lingkungan dan bahkan memicu konflik sosial. Penggunaan teknologi yang tidak berkelanjutan, seperti produksi perangkat elektronik yang boros energi dan limbah elektronik yang tidak terkelola, juga menjadi tantangan baru.

2.    Jejak Karbon Teknologi Digital

Semua teknologi digital tentu membutuhkan energi dalam proses produksi hingga saat digunakan. Namun, beberapa hal dianggap meninggalkan jejak karbon secara signifikan, yaitu:

a.    Data Center (Pusat Data)

Data center, atau pusat data, sering digambarkan sebagai tulang punggung ekonomi digital. Namun ternyata data center merupakan kontributor terbesar dalam meningkatnya jejak karbon teknologi digital. Sebab, data center menampung server dan peralatan jaringan yang memerlukan energi besar supaya bisa beroperasi dengan optimal. Ditambah lagi dengan pertumbuhan permintaan untuk menyimpan dan memproses data yang juga besar, sehingga emisi karbonnya juga meningkat terus.

b.    Cloud Computing (Komputasi Awan)

Cloud computing, atau komputasi awan, adalah infrastruktur komputasi modern yang menawarkan skalabilitas dan fleksibilitas. Dengan cloud computing, kita bisa menggunakan jaringan data center yang luas, namun melipatgandakan konsumsi energi juga. Saat ini, semakin banyak bisnis dan individu yang migrasi menggunakan cloud untuk kebutuhan komputasi yang tentunya berdampak pada lingkungan.

c.    Manufaktur dan Limbah

Selain itu, seluruh siklus perangkat digital juga turut berkontribusi terhadap meningkatnya jejak karbon. Mulai dari proses manufaktur seperti ekstraksi bahan mentah, transportasi, sampai dengan pembuangannya. Banyaknya update perangkat baru juga cenderung membuat konsumen sering berganti dan menambah limbah elektronik.

d.    Konsumsi Energi Saat Pemakaian

Saat memakai perangkat, tentu akan ada konsumsi energi yang berdampak pada lingkungan. Mulai dari saat mengoperasikannya hingga ketika menambah daya atau charging. Walaupun begitu, kini sudah mulai banyak kemajuan yang mengutamakan efisiensi energi, lho!

 

Perkembangan dunia digital telah membawa dampak yang signifikan terhadap paradigma perlindungan lingkungan hidup di masyarakat modern. Meskipun telah meningkatkan kesadaran, akses informasi, dan partisipasi publik, tantangan seperti digital divide dan potensi penyalahgunaan teknologi perlu diatasi untuk memastikan bahwa teknologi digital benar-benar berkontribusi pada upaya perlindungan lingkungan yang inklusif dan efektif. Pentingnya literasi digital dan kebijakan yang tepat untuk mengatur penggunaan teknologi dalam konteks lingkungan hidup menjadi krusial untuk mencapai tujuan tersebut.

 

 

Adji Samekto, 2024, Hukum Lingkungan Edisi 2, Universitas Terbuka, Tangerang Selatan

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. UU ini mengubah beberapa konsep dalam UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH);

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

https://www.dbs.id/digibank/id/id/articles/dampak-teknologi-digital-terhadap-lingkungan-cara-mengurangi-bahayanya

Comments

Popular posts from this blog

SISTEM PENGGAJIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap organisasi khususnya perusahaan memerlukan data yang bersifat riil dari setiap tingkatan manajemennya. Data tersebut disusun dan dikelola dalam sebuah sistem informasi. Salah satu sistem informasi terpenting pada perusahaan adalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia/Human Resourches Information System (SISDM/HRIS). Setiap perusahaan besar pastilah memiliki sistem informasi sumber daya manusia (human resource information system) dan juga Sistem Penggajiannya. Sistem sumber daya manusia membantu bisnis dalam mengembangkan susunan kebutuhan kepegawaian, mengidentifikasi potensi- potensi karyawan baru, menyimpan arsip karyawan, menjejaki pelatihan, keterampilan, dan prestasi kerja karyawan, dan membantu para manajer mengembangkan rencana yang sesuai dengan kompensasi dan pengembangan karir karyawan. Sistem perusahaan dapat membantu bisnis untuk mengkoordinasi susunan kepegawaian mereka dengan aktivitas produksi dan penjualan dan sumber...

Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Konsep dasar metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah mencari hasil terbaik dari proses normalisasi sesuai dengan persamaan (rumus) Simple Additive Weighting (SAW) dengan kriteria yang ada pada setiap alternatif untuk ditentukan alternatif terbaik. Persamaan (rumus) untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut :   Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternative A 1 pada atribut C j ; i=1,2,……,m dan j=1,2,……,n. nilai preferensi untuk setiap alternatif (V i ) diberikan sebagai : Keterangan : Vi        = rangking setiap alternatif. Wj       = nilai bobot dari setiap kriteria Rij        = nilai rating kinerja ternormalisasi Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.     Kelebihan dari   Metode SAW 1.       Menentukan nilai bobot untuk setiap atribut ...

MODEL-MODEL-PENGEMBANGAN-PERANGKAT-LUNAK

MODEL-MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Pengembangan sistem informasi dalam kurun waktu kini sungguh sangat pesat. Di hampir setiap perusahaan selalu melakukan perbaikan, inovasi, dan evaluasi terhadap sistem informasi yang ada di dalam perusahaan tersebut, agar selalu mendukung bisnis-bisnis yang mereka jalankan.Dengan memanfaatkan kemampuan dari sistem informasi, diharapkan perkembangan bisnis semakin maju dan dapat menaikkan pendapatan dari perusahaan. Pengembangan perangkat lunak dapat diartikan sebagai proses membuat suatu perangkat lunak baru untuk menggantikan perangkat lunak lama secara keseluruhan atau memperbaiki perangkat lunak yang telah ada. Agar lebih cepat dan tepat dalam mendeskripsikan solusi dan mengembangkan perangkat lunak, juga hasilnya mudah dikembangkan dan dipelihara, maka pengembangan perangkat lunak memerlukan suatu metodologi khusus. Metodologi pengembangan perangkat ...