Menurut Anda setujukah Anda dengan tipologis kejahatan dan penampilan fisik dari pelaku kejahatan yang dikemukakan oleh Cesare Lambroso? Jelaskan dengan disertai alasan Anda!
berikut jawabanya
Tipologis Kejahatan dan Penampilan Fisik Pelaku
Kejahatan menurut Cesare Lombroso adalah seseorang dapat diidentifikasi sebagai
pelaku kejahatan berdasarkan penampilan fisiknya. Teori ini dikenal sebagai
teori atavisme atau teori "manusia berkejahatan".
Menurut Lombroso, pelaku kejahatan memiliki
ciri-ciri fisik tertentu yang membedakan mereka dari orang normal. Beberapa
ciri fisik yang dikaitkan dengan pelaku kejahatan menurut Lombroso antara lain
bentuk tengkorak yang tidak biasa, rambut berwarna gelap dan kasar, alis yang
tebal, bibir tebal, dan tato di tubuh. Akan tetapi, penting untuk dicatat bahwa
teori Lombroso telah banyak dikritik dan tidak lagi dianggap relevan dalam
studi kriminologi modern. Banyak penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan langsung antara penampilan fisik dan kecenderungan kejahatan
seseorang.
Penampilan fisik seseorang tidak dapat digunakan
sebagai indikator pasti untuk menentukan apakah seseorang adalah pelaku kejahatan
atau tidak.Ada banyak faktor yang mempengaruhi perilaku kriminal, seperti
faktor sosial, ekonomi, psikologis, dan lingkungan.
Saya berpendapat bahwa teori Cesare Lombroso tidak
relevan karena berbagai alasan, antara lain :
1.
Pendekatan Biologis,
Terlalu Sederhana
Lombroso menganggap bahwa penampilan fisik atau
ciri-ciri biologis tertentu secara langsung terkait dengan perilaku kriminal.
Ini merupakan pandangan yang sangat sederhana dan tidak mencerminkan
kompleksitas perilaku kriminal. Kriminalitas adalah masalah sosial yang
dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti lingkungan, ekonomi, budaya, dan faktor
psikologis. Menyederhanakan masalah ini menjadi kausalitas yang sederhana
antara penampilan fisik dan perilaku kriminal tidak tepat.
2.
Kurangnya Dasar Ilmiah
yang Kuat
Teori Lombroso kurang dasar ilmiah yang kuat. Penelitian
ilmiah yang telah dilakukan selama beberapa dekade telah menunjukkan bahwa
tidak ada korelasi yang kuat antara penampilan fisik tertentu dan perilaku criminal
yang mana teori ini tidak didukung oleh bukti empiris yang kuat.
3.
Kasus-Kasus yang
Membantah
Terdapat banyak kasus di mana orang dengan
penampilan fisik yang dianggap sebagai "abnormal" oleh Lombroso tidak
terlibat dalam kejahatan. Akan tetapi sebaliknya ada pelaku kejahatan yang
memiliki penampilan fisik yang "normal." Dan Ini menunjukkan bahwa tidak mungkin untuk
mengaitkan penampilan fisik dengan perilaku kriminal secara langsung.
4.
Determinisme Biologis
yang Berbahaya
Pendekatan Lombroso memiliki potensi untuk
menciptakan stigmatisasi dan diskriminasi terhadap individu berdasarkan
penampilan fisik mereka. Mengasumsikan bahwa penampilan fisik seseorang dapat
menentukan perilaku kriminal dapat membuka pintu bagi tindakan diskriminatif
dan pelanggaran hak asasi manusia.
5.
Kemajuan Kriminologi
Modern
Kriminologi modern telah maju pesat dalam memahami
asal usul dan faktor-faktor yang memengaruhi perilaku kriminal.
Teori-teori kriminologi yang lebih baru seperti
teori kontrol sosial, teori strain, atau teori labeling, telah memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas kriminalitas. Dalam studi
kriminologi modern, pendekatan yang lebih holistik digunakan untuk memahami
kejahatan dan perilaku kriminal.Pendekatan ini melibatkan analisis
faktor-faktor sosial, psikologis, dan lingkungan yang mempengaruhi seseorang
menjadi pelaku kejahatan.Jadi, sebagai kesimpulan, tidak ada bukti ilmiah yang
kuat untuk mendukung tipologis kejahatan dan penampilan fisik pelaku kejahatan
yang dikemukakan oleh Cesare Lombroso. Teori-teori ini menyoroti faktor sosial,
psikologis, dan lingkungan yang lebih penting daripada penampilan fisik.
Berdasarkan
penjelasan diatas dapat saya simpulkan bahwa saya sangat tidak setuju dengan
pandangan tipologis Lombroso tentang penampilan fisik pelaku kejahatan karena
pendekatan ini tidak didasarkan pada dasar ilmiah yang kuat dan memiliki
potensi untuk menimbulkan stigma serta diskriminasi. Berbeda dengan teori Kriminologi
modern yang lebih sukses dalam menjelaskan dan memahami berbagai faktor yang
memengaruhi perilaku kriminal tanpa mengandalkan penampilan fisik sebagai
penjelasan utama. Kriminologi modern lebih cenderung menggunakan pendekatan
yang lebih komprehensif untuk memahami kejahatan dan perilaku kriminal.
Darmawan, M. Kemal. 2022. Teori Kriminologi Edisi
Ke-3. Banten. Universitas Terbuka
Comments
Post a Comment