Skip to main content

Analisis Perlindungan Hak-Hak Masyarakat Adat

  1.     Analisis Perlindungan Hak-Hak Masyarakat Adat Jelaskan bagaimana hak-hak masyarakat adat diakui dan dilindungi oleh hukum Indonesia. Apa saja ketentuan hukum yang melibatkan partisipasi masyarakat adat dalam pengelolaan sumber daya alam dan perlindungan lingkungan? Jawab: Hak-hak masyarakat adat diakui dan dilindungi oleh hukum Indonesia melalui: a.     Konstitusi Pasal 18B ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 menyatakan bahwa negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisionalnya. b.     Undang-undang Pemerintah telah mengeluarkan berbagai undang-undang dan peraturan yang mengatur hukum adat, seperti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA). c.     Pengadilan adat Beberapa wilayah di Indonesia memiliki pengadilan adat atau lembaga hukum adat yang ditunjuk oleh pemerintah. d.     Reformasi hukum...

TIPOLOGIS KEJAHATAN DAN PENAMPILAN FISIK DARI PELAKU KEJAHATAN

 

Menurut Anda setujukah Anda dengan tipologis kejahatan dan penampilan fisik dari pelaku kejahatan yang dikemukakan oleh Cesare Lambroso? Jelaskan dengan disertai alasan Anda!

berikut jawabanya

Tipologis Kejahatan dan Penampilan Fisik Pelaku Kejahatan menurut Cesare Lombroso adalah seseorang dapat diidentifikasi sebagai pelaku kejahatan berdasarkan penampilan fisiknya. Teori ini dikenal sebagai teori atavisme atau teori "manusia berkejahatan".

 

Menurut Lombroso, pelaku kejahatan memiliki ciri-ciri fisik tertentu yang membedakan mereka dari orang normal. Beberapa ciri fisik yang dikaitkan dengan pelaku kejahatan menurut Lombroso antara lain bentuk tengkorak yang tidak biasa, rambut berwarna gelap dan kasar, alis yang tebal, bibir tebal, dan tato di tubuh. Akan tetapi, penting untuk dicatat bahwa teori Lombroso telah banyak dikritik dan tidak lagi dianggap relevan dalam studi kriminologi modern. Banyak penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa tidak ada hubungan langsung antara penampilan fisik dan kecenderungan kejahatan seseorang.

 

Penampilan fisik seseorang tidak dapat digunakan sebagai indikator pasti untuk menentukan apakah seseorang adalah pelaku kejahatan atau tidak.Ada banyak faktor yang mempengaruhi perilaku kriminal, seperti faktor sosial, ekonomi, psikologis, dan lingkungan.

 

Saya berpendapat bahwa teori Cesare Lombroso tidak relevan karena berbagai alasan, antara lain :

1.    Pendekatan Biologis, Terlalu Sederhana

Lombroso menganggap bahwa penampilan fisik atau ciri-ciri biologis tertentu secara langsung terkait dengan perilaku kriminal. Ini merupakan pandangan yang sangat sederhana dan tidak mencerminkan kompleksitas perilaku kriminal. Kriminalitas adalah masalah sosial yang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti lingkungan, ekonomi, budaya, dan faktor psikologis. Menyederhanakan masalah ini menjadi kausalitas yang sederhana antara penampilan fisik dan perilaku kriminal tidak tepat.

2.    Kurangnya Dasar Ilmiah yang Kuat

Teori Lombroso kurang dasar ilmiah yang kuat. Penelitian ilmiah yang telah dilakukan selama beberapa dekade telah menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang kuat antara penampilan fisik tertentu dan perilaku criminal yang mana teori ini tidak didukung oleh bukti empiris yang kuat.

 

3.    Kasus-Kasus yang Membantah

Terdapat banyak kasus di mana orang dengan penampilan fisik yang dianggap sebagai "abnormal" oleh Lombroso tidak terlibat dalam kejahatan. Akan tetapi sebaliknya ada pelaku kejahatan yang memiliki penampilan fisik yang "normal."  Dan Ini menunjukkan bahwa tidak mungkin untuk mengaitkan penampilan fisik dengan perilaku kriminal secara langsung.

4.    Determinisme Biologis yang Berbahaya

Pendekatan Lombroso memiliki potensi untuk menciptakan stigmatisasi dan diskriminasi terhadap individu berdasarkan penampilan fisik mereka. Mengasumsikan bahwa penampilan fisik seseorang dapat menentukan perilaku kriminal dapat membuka pintu bagi tindakan diskriminatif dan pelanggaran hak asasi manusia.

5.    Kemajuan Kriminologi Modern

Kriminologi modern telah maju pesat dalam memahami asal usul dan faktor-faktor yang memengaruhi perilaku kriminal.

 

Teori-teori kriminologi yang lebih baru seperti teori kontrol sosial, teori strain, atau teori labeling, telah memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas kriminalitas. Dalam studi kriminologi modern, pendekatan yang lebih holistik digunakan untuk memahami kejahatan dan perilaku kriminal.Pendekatan ini melibatkan analisis faktor-faktor sosial, psikologis, dan lingkungan yang mempengaruhi seseorang menjadi pelaku kejahatan.Jadi, sebagai kesimpulan, tidak ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung tipologis kejahatan dan penampilan fisik pelaku kejahatan yang dikemukakan oleh Cesare Lombroso. Teori-teori ini menyoroti faktor sosial, psikologis, dan lingkungan yang lebih penting daripada penampilan fisik.

 

 Berdasarkan penjelasan diatas dapat saya simpulkan bahwa saya sangat tidak setuju dengan pandangan tipologis Lombroso tentang penampilan fisik pelaku kejahatan karena pendekatan ini tidak didasarkan pada dasar ilmiah yang kuat dan memiliki potensi untuk menimbulkan stigma serta diskriminasi. Berbeda dengan teori Kriminologi modern yang lebih sukses dalam menjelaskan dan memahami berbagai faktor yang memengaruhi perilaku kriminal tanpa mengandalkan penampilan fisik sebagai penjelasan utama. Kriminologi modern lebih cenderung menggunakan pendekatan yang lebih komprehensif untuk memahami kejahatan dan perilaku kriminal.

 

 

Darmawan, M. Kemal. 2022. Teori Kriminologi Edisi Ke-3. Banten. Universitas Terbuka


Comments

Popular posts from this blog

SISTEM PENGGAJIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap organisasi khususnya perusahaan memerlukan data yang bersifat riil dari setiap tingkatan manajemennya. Data tersebut disusun dan dikelola dalam sebuah sistem informasi. Salah satu sistem informasi terpenting pada perusahaan adalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia/Human Resourches Information System (SISDM/HRIS). Setiap perusahaan besar pastilah memiliki sistem informasi sumber daya manusia (human resource information system) dan juga Sistem Penggajiannya. Sistem sumber daya manusia membantu bisnis dalam mengembangkan susunan kebutuhan kepegawaian, mengidentifikasi potensi- potensi karyawan baru, menyimpan arsip karyawan, menjejaki pelatihan, keterampilan, dan prestasi kerja karyawan, dan membantu para manajer mengembangkan rencana yang sesuai dengan kompensasi dan pengembangan karir karyawan. Sistem perusahaan dapat membantu bisnis untuk mengkoordinasi susunan kepegawaian mereka dengan aktivitas produksi dan penjualan dan sumber...

Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Konsep dasar metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah mencari hasil terbaik dari proses normalisasi sesuai dengan persamaan (rumus) Simple Additive Weighting (SAW) dengan kriteria yang ada pada setiap alternatif untuk ditentukan alternatif terbaik. Persamaan (rumus) untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut :   Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternative A 1 pada atribut C j ; i=1,2,……,m dan j=1,2,……,n. nilai preferensi untuk setiap alternatif (V i ) diberikan sebagai : Keterangan : Vi        = rangking setiap alternatif. Wj       = nilai bobot dari setiap kriteria Rij        = nilai rating kinerja ternormalisasi Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.     Kelebihan dari   Metode SAW 1.       Menentukan nilai bobot untuk setiap atribut ...

MODEL-MODEL-PENGEMBANGAN-PERANGKAT-LUNAK

MODEL-MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Pengembangan sistem informasi dalam kurun waktu kini sungguh sangat pesat. Di hampir setiap perusahaan selalu melakukan perbaikan, inovasi, dan evaluasi terhadap sistem informasi yang ada di dalam perusahaan tersebut, agar selalu mendukung bisnis-bisnis yang mereka jalankan.Dengan memanfaatkan kemampuan dari sistem informasi, diharapkan perkembangan bisnis semakin maju dan dapat menaikkan pendapatan dari perusahaan. Pengembangan perangkat lunak dapat diartikan sebagai proses membuat suatu perangkat lunak baru untuk menggantikan perangkat lunak lama secara keseluruhan atau memperbaiki perangkat lunak yang telah ada. Agar lebih cepat dan tepat dalam mendeskripsikan solusi dan mengembangkan perangkat lunak, juga hasilnya mudah dikembangkan dan dipelihara, maka pengembangan perangkat lunak memerlukan suatu metodologi khusus. Metodologi pengembangan perangkat ...